Perbedaanpola tingkah laku ikan jantan dan betina, perbedaan laju mortalitas dan laju pertumbuhannya sering menyimpang dari 1:1 pada kenyatannya di alam (Nasabah 1996 in Islmail 2006). Menurut Sentan & Tan (1975) in Brojo & Sari (2002), ikan kurisi betina memiliki pertumbuhan lebih rendah dari pada ikan jantan setelah tahun kedua.
Pembenihan Ikan Lele Hampir semua masyarakat mengetahui bahwa lele merupakan ikan yang mudah dibudidayakan. Tak mengherankan jika ikan ini banyak dijadikan lahan bisnis. Selain itu, masyarakat pun menggemarinya karena rasanya yang gurih dan harganya yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat. Namun, kebutuhan yang tinggi tentu saja harus di dukung oleh pasokan benih yang memadahi. Jadi, segmen pembenihan ikan lele sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan para pelaku pembesaean ika. Memang agak berbeda dengan ikan mas, dan ikan nila, pembenihan bisa dibilang rumit. Jadi, untuk terjun dalam pembenihan ikan lele, perlu diketahui cara-caranya sehingga hasil yang diperoleh cukup memuaskan. Baca juga Budidaya Ikan Lele Sangkuriang Cara Ternak Lele 45 Hari Panen Perbedaan Induk Jantan dan Betina Ikan Lele Pada ikan lele, perbedaan kelamin antara jantan dan betina sebenarnya dapat dibedakan dengan jelas. Namun, bagi para pemula, hal seperti agak sulit untuk diketahui. Secara umum, membedakan antara lele jantan dan betina dapat dilihat dari tanda-tanda tubuh, bentuk tubuh, warna kulit, dan alat kelamin. Induk jantan ditandai dengan bentuk tubuh yang ramping dan panjang, warna kulit agak cerah kemerahan, serta memiliki satu alat kelamin yang bentuknya panjang. Induk betina ditandai dengan tubuh yang gendut dan pendek, warna kulit agak kusam dan lebih halus, serta memiliki dua alat kelamin, satu untuk mengeluarkan telur dan satu lagi untuk mengeluarkan urin. Memiliki kemampuan membedakan induk jantan dan betina tidaklah cukup bagi seorang pembudidaya. Hal itu tdak semua jenis lele , baik untuk dijadikan induk. untuk mendapatkan benih-benih yang berkualitas sangat tergantung dari induknya. Baca juga Penyakit Ikan Lele ? Ini Dia Cara Mencegah dan Mengatasinya Ciri-Ciri Induk Ikan Lele Betina yang Siap untuk Dipijahkan Saat berumur 10 bulan memiliki bobot minimal 800 g. Mulai bertelur pada umur 12 bulan atau tidak bertelur muda. bentuk tubuhnya normal atau tidak cacat. memiliki tubuh yang gemuk dengan perut buncit. Kepala relatif kecil. Tidak luka dan sehat. Bila diraba, kulitnya halus atau tidak kasar. Responsif terhadap komersial. Tanda-Tanda Ikan Lele Jantan yang Siap untuk Dipijahkan Saat berumur 10 bulan memiliki berat minimal 700 g. Biasanya mulai ada kandungan sperma di dalam gonadnya pada umur 8 bulan. Bentuk tubuhnya normal atua tidak cacat. Bertubuh ramping dan tidak kurus. Kepala relatif kecil. Tidak luka dan sehat. Bila diraba, kulitnya halus atau tidak terhadap komersial. Tempat Pemeliharaan Induk Pembenihan Ikan Lele Pemeliharaan induk menjadi langkah pertama dalam pembenihan ikan lele. Jadi, setelah dibeli atau didatangkan, induk dipelihara di kolam yang khusus untuk memelihara induk. Pemeliharaan induk atau calon induk lele dapat dilakukan di kolam tanah, kolam tembok, atau kolam terpal. Dan sebaiknya dipisah antara induk jantan dan betina yang tujuannya agar gonadnya dapat tumbuh dengan normal, kualitas telur dan sperma juga akan baik. Baca juga Gambar Ikan Lele Terlengkap Pembenihan Ikan Lele - Seleksi Induk Seleksi induk merupakan langkah penting dalam pembenihan ikan lele. Tujuan dari seleksi induk adalah untuk mendapatkan induk-induk yang matang gonad atau siap dipijahkan. Caranya adalah melihat tanda-tanda tubuh bagian luar dan gerakannya, baik pada induk jantan dan induk betina. Induk betina yang baik sebaiknya berukuran minimal 1 kg. Sebelum seleksi, langkah pertama adalah dengan menyurutkan air kolam sampai setinggi 5 cm. Induk ditangkap dengan skupnet, lalu dilihat kematangan gonadnya, induk yang matang gonad ditampung, sedangkan induk yang belum matang gonad dikembalikan lagi. Induk betina lele yang matang gonad ditandai dengan bentuk perutnya yang buncit, lubang telur membengkak dan berwarna kemerahan, serta gerakannya yang lambat. Sementara itu, induk jantan lele yang matang gonad ditandai dengan warna tubuh agak kemerahan, tubuh langsing, gerakan lincah, dan alat kelamin cukup panjang menyentuh sirip anal, berwarna kemerahan, disertai dengan garis-garis dan titik merah. Selain ciri di atas, induk lele yang akan dipijahkan harus sehat dan tidak luka. Induk yang luka atau sakit dapat menghambat proses pemijahan dan menyebabkan induk tidak memijah. Satu hal lagi yang harus diperhatikan dalam seleksi adalah induk jantan yang ditangkap harus leboih banyak dari yang dibutuhkan. hal ini berfungsi sebagai cadangan. Baca juga Jenis Penyakit Budidaya Ikan Lele dan Cara Mengobatinya Pemberokan Pembenihan Ikan Lele Pemberokan pembenihan ikan lele bertujuan mengurangi kandungan lemak dan kotoran dalam tubuh ikan. Kandungan lemak yang tinggi dan menempel pada gonad justru dapat menghambat proses pemijahan. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemberokan pembenihan ikan lele adalah sebagai berikut Keadaan air harus bersih. Kedua induk dipisah agar tidak terjadi mijah maling. Induk dipuasakan selama sehari semalam tidak diberi makan dulu. Pemberokan dilakukan minimal satu malam. Proses Pemijahan Pembenihan Ikan Lele Pemijahan menjadi langkah selanjutnya dalam pembenihan ikan lele. Hal ini adalah tahap krusial karena menentukan ada tidaknya benih bergantung dari hasil pemijahan. jadi, penentuan induk yang akan dipijahkan harus memperhatikan semua aspek yang ada, baik aspek teknis maupun no-teknis. Pemijahan ikan lele dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu pemijahan secara alami dan semi alami, dan buatan. Pemijahan secara alami, induk jantan dan betina cukup disatukan saja. Untuk pemijahan semi alami, induk diberikan hormon perangsang, lalu biarkan memijah sendiri. Lain halnya untuk pemijahan buatan. Induk diberi hormon perangsang, lalu telur-telurnya dikeluarkan secara manual dengan metode stripping, sementara induk jantan diambil gonadnya. 1. Pemijahan Ikan Lele Secara Alami Lele yang dipijahkan secara alami dapat dilakukan di kolam terpal atau kolam tembok. 2. Pemijahan Ikan Lele Secara Buatan Berbeda dengan pemijahan secara alami, Pemijahan lele secara buatan terbilang agak rumit. Teknik pemijahan secara buatan terdiri atas beberapa tahap, yaitu penyuntingan, pembuatan larutan sperma, pengurutan telur, serta pencampuran sperma dan telur. Baca juga Usaha Budidaya Ikan untuk Pemula Hasil Melimpah Penetasan Telur Pemijahan Ikan Lele Penetasan telur adalah kegiatan merawat telur yang sudah dihasilkan dari pemijahan antara induk betina dan induk jantan hingga menetas menjadi larva. Kegiatan ini dapat dilakukan di bak beton, bak fiber, atau kolam terpal. Namun, untuk lebih mmudahkan, pada wadah-wadah tersebut perlu dilengkapi dengan hapa yang terbuat dari kain terilin putih. Selain sebagai tempat menempel telur, hapa juga berguna memudahkan dalam pemanenan larva. Biasanya hapa ini digunakan pada sistem pemijahan secara buatan. Pada sistem pemijahan secara alami dan semi alami, persiapan wadah penetasan telur hanya berupa pembersihan dan pengisian kolam. Selain itu, selama peetasan, air tidak harus mengalir dan tidak diperlukan adanya aerasi sebagai tambahan suplai oksigen. Sementara itu, pada sistem pemijahan secara buatan, persiapan wadah penetasan telur meliputi pembersihan, pengeringan, dan pengairan kolam atau bak. Bak yang sudah bersih dikeringkan dulu selama 1 - 2 hari. Pembenihan Ikan Lele - Perawatan Larva Memelihara larva berarti merawat telur yang baru menetas sampai larva tersebut siap ditebar ke tempat pendederan. Kegiatan ini dilakukan dalam hapa penetasan yang sama. Pemindahan yang belum waktunya dapat menyebabkan larva terluka. Tanda-tanda larva yang siap ditebar ke tempat pendederan adalah berwarna hitam dan sudah mampu bergerak dengan lincah. Kuning Telur Sebagai Pakan Alami Larva Lele Ada kalanya pakan alami tidak ada di alam karena faktor tetentu. Jadi, alternatifnya dengan artemia. Harga artemia yang cukup tinggi membuat para bredeer beralih ke kuning telur sebagai pakannya. Namun, dalam memberikan pakan telur kuning telur, ada cara-cara yag harus dilakukan. berikut cara pemberian pakan dengan kuning telur Rebus telur ayam hingga matang. Pecahkan telur dan ambil kuningnya saja. Letakkan kuning telur di atas kain hapa halus, lalu peras pelan-pelan dan tampung di dalam gelas yang telah diisi air. Berikan larutan kuning telur itu ke larva dengan memercikkannya ke seluruh permukaan air di dalam hapa. NB Satu buah kuning telur bisa diberikan pada 100-200 ribur ekor larva. Pemeliharaan larva dilakukan selama 4 - 5 hari. Selama dua hari, larva tidak perlu diberi pakan tambahan karena masih terdapat cadangan makanan dari kuning telurnya. Pada hari ke 3, larva sudah bisa diberi pakan. Pakan yang biasanya diberkan berupa Moina sp, Dapina sp, dan cacing sutera. Setelah telur menetas semua, sebaiknya kolam diberi aliran air. Hal itu bertujuan untuk membuang bau akibat cangkang-cangkang telur yang tidak menetas. Jadi kualitas air tetap terjaga dan larva yang sudah menetas dapat hidup dengan baik. Cara Memberikan Pakan Alami Larva Ikan Lele dengan Moina sp, Dapina sp, dan cacing sutera bisa dilakukan, yaitu sebagai berikut Tangkap kutu air dari kolam dengan skupnet halus. Penangkapan sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum matahari terbit. Letakkan skupnet yang mata jaringnya agak kasar di atas baskom yang sudah diisi air. Maukkan kutu air ke dalam skupnet tersebut dan biarkan keluar dengan sendirinya. Berikan kutu air pada larva lele. Jenis pakan alami yang banyak digunakan oleh para bredeer lele adalah cacing sutera. Pakan ini dipercaya oleh bredeer mampu mempercepat pertumbuhan larva. Hal itu karena kandungan protein cukup tingi. Selain itu, sudah banyak penampung cacing sutera dan menjualnya pada bredeer. Berikut cara memberikan pakan pemeliharaan larva ikan lele dengan cacing sutera Tangkap cacing sutera dengan skupnet, masukkan ke dalam baskom, lalu bersihkan kotorannya. Masukkan cacing ke tempat pemeliharaan larva sesuai dengan kebutuhannya. Cacing sutera harus selalu diberikan jika sudah habis. Masa pemeliharaan larva dengan pakan cacing sutera dapat diperpanjang hingga 10 - 14 hari. Hal itu bertuuan agar tubuh larva semakin kuat di kolam pendederan. Pembenihan Ikan Lele - Pendederan Larva Kegiata pendederan larva ikan lele pada prinsipnya hampir sama dengan pendederan ikan mas dan ikan nila. Kegiatan pendederan ikan lele terdiri atas persiapan kolam, penebaran larva atau benih, pemberian pakan tambahan, dan pemanenan. Padat tebar benih lele disesuaikan dengan tahap pendederannya. Pada pendederan pertama, biasanya dimulai ukuran larva umur 14 hari. Padat tebar bisa mencapai - ekor/m2. Setelah mencapai ukuran 2 - 3 pada 10 hari berikutnya, padat tebar dikurangi menjadi 1500 ekor/m2. Setelah 10 hari berikutnya, ukuran berubah menjadi 3-4 cm dan 4 - 5 cm. Padat tebar dikurangi menjadi - ekor/m2. Setelah ukuran menjadi 5 - 6 cm, padat tebar menjadi 500 - 600 ekor/m2. Demikian sobat sedikit berbagi tentang pembenihan ikan lele ini, semoga bermanfaat dan dapat melalui semua proses atau tahapan dari awal hingga akhir dan mendapatkan lele konsumsi yang maksimal. Selamat mencoba
PerbedaanIkan Lele Jantan dan ikan ini memiliki alat pernafasan tambahan Betina berupa dari modifikasi dari busur insangnya Perbedaan antara ikan lele jantan dan yaitu arborescent. Dibeberapa daerah ikan betina, yaitu: lele mempunyai banyak nama. Gambar 2. Lele Jantan (a) dan Betina (b) 4. Jenis-Jenis Ikan Lele Lele Lokal (Clarias
Hello guys, selamat datang website Dota 2 Indonesia. Saya akan berbincang-bincang tentang “Lele Jantan dan Betina“. Berikut ulasannya secara lengkap dibawah ini Bisnis budidaya lele adalahsalah satu usaha yang menjanjikan sebab seperti diketahui permintaan pasar terhadap di antara jenis ikan air tawar ini masih paling besar. Hal ini didukung oleh banyaknya penggemar masakan olahan ikan lele sampai-sampai bermunculan sekian banyak usaha tempat santap yang mengangkat lele sebagai menu utamanya. Lele dapat diubah menjadi sekian banyak santapan lezat, misalnya saja yang lumayan populer ialah pecel lele. Bisa dibilang kemanapun anda melangkah tidak sulit mengejar warung pecel lele. Belum lagi sekian banyak rumah santap atau restoran yang mengubah lele sebagai di antara menu masakan sampai-sampai permintaan pasar terhadap ikan lele tidak jarang kali tinggi. Budidaya lele pun bukan urusan yang sulit sebab ada begitu tidak sedikit buku, tutorial, artikel, dan sumber informasi lainnya yang dapat dijadikan petunjuk dalam budidaya lele. Asal ada keinginan selalu terdapat jalan guna mewujudkannya. Dalam budidaya lele tentu dibutuhkan bibit yang bakal dipelihara dan dikembangkan sampai menjadi lele dewasa yang siap panen. Bibit ini bisa kamu beli sehingga kamu tinggal memeliharanya atau mengerjakan pembibitan sendiri dengan mengawinkan lele jantan dan betina yang dimiliki. Cara kedua dapat dibilang lebih irit karena anda tidak perlu menerbitkan uang lebih untuk melakukan pembelian bibit. Cukup mengawinkan lele jantan dan betina yang telah dewasa. Ketika perkawinan berhasil dan bibit dihasilkan kamu tinggal merawat bibit tersebut. Jika kamu berniat mengawinkan lele, di antara hal urgen yang mesti diacuhkan ketika mengawinkannya ialah penentuan jenis kelamin ikan sebab salah menilai dapat berdampak gagalnya perkawinan. Jika yang kamu kawinkan ternyata ikan dengan jenis kelamin yang sama pasti saja perkawinan bakal gagal atau justeru ikan akan berduel sehingga bukannya untung kamu malah rugi sebab ada ikan yang sakit atau mati. Pada dasarnya menilai jenis kelamin ikan lele tidaklah sulit sebab keduanya mempunyai alat kelamin yang berbeda. Namun untuk menyaksikan dan menilai jenis kelamin lele tidaklah mudah sebab kita mesti menangkapnya terlebih dahulu dan mengembalikan tubuhnya untuk menyaksikan jenis kelamin ikan. Oleh karena tersebut kali ini bakal membantu anda membedakan ikan lele jantan dan betina melalui sejumlah tanda. Dan andai sudah lihai anda tidak butuh lagi sulit payah menciduk lele dan mengecek alat kelaminnya guna menilai jenis kelamin lele yang bakal dikawinkan. Cukup mempehatikan firasat berikut dan anda sudah dapat memisahkan lele jantan dan betina dengan baik. Berikut ini terdapat sejumlah perbedaan ikan lele jantan dan betina, terdiri atas 1. Bentuk tubuh Lele jantan bisa dikenali dari format tubuhnya yang langsing dan memanjang sedangkan tubuh lele betina tampak lebih bulat. Para peternak lele pemula masih sulit memisahkan lele jantan dan betina sebab ukuran dan format tubuh mempunyai sifat relatif sampai-sampai harus ada sejumlah ekor lele sebagai pembanding. Namun untuk yang sudah kawakan tidak sulit untuk mereka untuk memisahkan lele jantan dan betina dari segi format tubuh. 2. Bentuk perut Dilihat dari format perutnya lele betina memiliki format perut yang lebih lebar daripada lele jantan. Hal ini ditujukan supaya lele betina bisa menampung lebih tidak sedikit telur di dalam tubuhnya. Lebar perut lele betina selama 1,5 inchi daripada lele jantan. Oleh karena tersebut kita bisa meraba perut lele untuk memahami apakah ia telah siap kawin atau belum. 3. Kondisi perut Di samping lebih lebar perut lele betina pun terasa lebih empuk atau lembek daripada lele jantan yang ingin terasa kenyal. Jika kamu menilai jenis kelamin lele dengan teknik meraba situasi perutnya usahakan dilaksanakan dengan hati-hati. 4. Bentuk Moncong Hal beda yang pun membedakan lele jantan dan betina ialah bentuk moncongnya. Moncong lele jantan ingin lebih runcing dan panjang daripada lele betina. Hal ini ingin lebih mudah dilaksanakan karena anda tidak perlu menciduk dan memegangi lele. Cukup diacuhkan dari jauh dan kita telah dapat menilai jenis kelamin lele sampai-sampai tidak keliru saat mengawinkan. 5. Ukuran sirip punggung Kita pun dapat memisahkan lele jantan dan betina dari ukuran sirip pada punggung ikan. Lele jantan mempunyai sirip punggung yang lebih panjang daripada lele betina. 6. Warna sirip punggung Di samping ukuran warna sirip punggung juga dapat dijadikan di antara acuan untuk memisahkan lele jantan dan betina. Lele jantan mempunyai warna sirip yang lebih cerah daripada lele betina. 7. Bentuk dan ukuran kepala Di samping dari format tubuh ukuran kepala lele jantan dan betina pun mempunyai perbedaan. Lele jantan mempunyai ukuran kepala yang lebih kecil serta tampak agak gepeng dan pendek daripada lele betina. Sama seperti format tubuh urusan ini masih meragukan untuk pemula sebab ukuran kepala mempunyai sifat relatif. Perlu terdapat pembanding sejumlah ekor lele lainnya untuk memisahkan lele jantan dan betina menurut ukuran kepala. 8. Kelincahan gerakan Karena format tubuhnya yang lebih ramping lele jantan mempunyai gerakan yang lebih lincah dan gesit daripada lele betina. Namun urusan ini sifatnya tidak mutlak sebab ada pun sebagian lele betina yang gerakannya lumayan lincah serupa lele jantan. Perlu empiris yang tidak sedikit untuk bisa menilai jenis kelamin lele dengan melulu melihat pergerakannya. 9. Keagresifan Di samping lebih lincah lele jantan pun terlihat lebih agresif daripada lele betina yang ingin lebih pasif. Hal ini dapat diperlihatkan dengan memasukkan seekor lele betina dan sejumlah lele jantan yang telah siap kawin ke dalam satu kolam. Biasanya lele-lele jantan itu akan bertarung guna memperebutkan si betina. 10. Kehalusan kulit Kita pun dapat memisahkan lele jantan dan betina dengan meraba kulitnya. Lele jantan mempunyai kulit yang ingin lebih kasar daripada lele betina. 11. Warna kulit dada Hal beda yang memisahkan lele jantan dan betina ialah warna kulit dada. Lele jantan mempunyai warna kulit dada yang lebih gelap daripada lele betina yang kulit dadanya ingin berwarna lebih terang. 12. Cairan yang dikeluarkan bila perutnya diurut Bagi lele yang telah dewasa dan siap kawin akan menerbitkan cairan bila perutnya diurut dari arah perut ke bawah/ekor. Cairan yang dikeluarkan bertolak belakang antara lele jantan dan betina. Lele jantan akan menerbitkan cairan putih kental yaitu gabungan sperma dan mani sedangkan lele betina akan menerbitkan cairan berwarna kekuningan yang adalahtelur atau ovum. 13. Bintik-bintik pada sirip punggung lele jantan yang sudah dewasa mempunyai bintik-bintil kecil pada wilayah sirip punggung yang juga dapat dijadikan patokan dalam menilai jenis kelamin lele sampai-sampai tidak keliru saat akan mengawinkannya. 14. Bentuk perangkat kelamin Jika masih ragu dengan memperhatikan format tubuh ikan kamu dapat memperhatikan format alat kelamin ikan yang sangat bertolak belakang antara jantan dan betina. Meskipun urusan ini agak sulit dilaksanakan karena kamu harus menciduk dan memegangi ikan terlebih dahulu. Ini dapat dilakukan bila kamu masih ragu tentang jenis kelamin lele meskipun telah mengamati format dan situasi fisiknya. Alat kelamin lele jantan terletak di bawah anus dan berbentuk memanjang atau runcing ke arah belakang. Sementara perangkat kelamin lele betina ingin oval seperti format daun serta mempunyai lubang yang melebar. Baik lele jantan maupun betina mempunyai alat kelamin yang berwarna agak kemerahan terutama andai sudah siap kawin. 15. Jumlah lubang pada unsur bawah tubuh Ikan lele betina mempunyai dua buah lubang pada unsur bawah tubuhnya yang bermanfaat untuk menerbitkan kotoran dan sebagai perangkat reproduksi sedangkan lele jantan melulu mempunyai satu buah lubang dan satu buah tonjolan panjang dan runcing sebagai perangkat reproduksi. Demikian Sekilas Mengulas Tentang 15 Perbedaan Ikan Lele Jantan dan Betina Semoga Bermanfaat yang Disampaikan. Terima Kasih…!!! Baca Juga Cara Menjinakan Lovebird Muda Cara Membuat Pakan Lele Dari Ampas Tahu Cara Merawat Kenari Agar Cepat Gacor Cara Memelihara Ikan Koki Cara Memelihara Ikan Louhan Agar Cepat Jenong Cara Budidaya Ikan Komet Jangan Lupa Share Guys …!!! Perbedaan Ikan Lele Jantan dan Betina1. Bentuk tubuh2. Bentuk perut3. Kondisi perut4. Bentuk Moncong5. Ukuran sirip punggung6. Warna sirip punggung7. Bentuk dan ukuran kepala8. Kelincahan gerakan9. Keagresifan10. Kehalusan kulit11. Warna kulit dada12. Cairan yang dikeluarkan bila perutnya diurut13. Bintik-bintik pada sirip punggung14. Bentuk perangkat kelamin15. Jumlah lubang pada unsur bawah tubuhSebarkan iniPosting terkait
CiriCiri Ikan Lele Jantan dan Betina. perbedaan lele jantan dan betina sumber : bibitikanpekanbaru.blogspot.com. Ketika akan memulai beternak lele maka, membedakan jenis kelamin ikan ini perlu untuk diketahui. Hal ini misalnya akan berguna nanti ketika akan melakukan pemilihan indukan untuk dipijahkan.
mengenaiperbedaan induk gurame jantan dan betina dapat dilihat pada Tabel 2. Indukan yang digunakan dalam pemijahan di Balai Benih Ikan Ngoro berumur empat tahun dengan berat badan 2 kg untuk induk gurame jantan dan 2,5 kg untuk induk gurame betina. Menurut Sulhi (2010) persyaratan khusus induk gurame untuk pembenihan dapat dilihat pada Tabel 3.
Reproduksimerupakan proses perkembangbiakan yang diawali dari peleburan gamet haploid dari individu jantan dan betina untuk menghasilkan keturunan. Ikan sebagai hewan yang hidup di perairan juga memiliki dua macam jenis kelamin, namun ada beberapa spesies memiliki dua jenis kelamin dalam satu tubuhnya (hermaprodit) dan ada pula yang mengalami
Untukciri fisik dari ikan arwana jantan adalah: Bentuk badan ramping dan tidak terlalu lebar Sedangkan untuk ikan arwana betina: Badannya terkesan lebar. Itu dulu yang diajarkan great teacher onizuka para suhu saya di sini. Tapi yang lebih baru lagi, info ini saya dapat dari Club Arowana Indonesia di facebook. Perhatikan gambar berikut ini
Padabagian ujung posterior dari cacing jantan terdapat bursa copulatrix, dorsal ray single dengan jumlah 13 ray, dan 2 spicule terpisah, sedangkan pada cacing betina, terdapat spine dan ujung posterior meruncing (Soebaktiningsih, 2018). (DuRant, 2014) Gambar 2.4 Cacing Dewasa : a. Necator americanus; b. Ancylostoma duodenale Semilunar Cutting
Indukanjantan dan betina dimasukkan ke dalam kolam pemijahan dengan perbandingan jantan:betina yaitu 1:2. Kedua jenis indukan ini dapat Bapak/Ibu masukkan pada pukul . Indukan akan memijah pada pukul 01.00-06.00 yang ditandai dengan ikan yang saling berkejaran dan bau amis pada kolam.
indukjantan dan induk betina yaitu 1 : 1, dengan umur 1 - 1,5 tahun. Menurut Santoso (1993) induk ikan mas dapat dipijahkan pada umur17-24 bulan untuk betina dan 8 bulan untuk jantan. Pada umur tersebut induk betina dapat mencapai berat lebih dari 2 kg/ekor, dan 0,6 kg/ekor untuk induk jantan. Induk jantan dan induk betina yang
. 6eribmicv8.pages.dev/1696eribmicv8.pages.dev/3086eribmicv8.pages.dev/2756eribmicv8.pages.dev/2186eribmicv8.pages.dev/2246eribmicv8.pages.dev/3216eribmicv8.pages.dev/2696eribmicv8.pages.dev/13
gambar perbedaan ikan lele jantan dan betina